Sabtu, 25 Februari 2012

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN TERAPI INSULIN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
TERAPI INSULIN

Topik               : Penatalaksanaan pasien DM
Subtopik          : Terapi Insulin
Tanggal           : 3 Februari 2012
Waktu             : Pukul 10.00 WB
Durasi              : 20 menit
Sasaran            : Pasien & keluarga pasien R.24a RSSA Malang
Tempat            : Ruang tunggu R.24a

I.                Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 20 menit Pasien & keluarga pasien R.24a RSSA Malang  memahami pemberian terapi insulin pada  penyakit diabetes melitus dan mampu melakukan terapi insulin secara mandiri dirumah.

II.             Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 20 menit Pasien & keluarga pasien R.24a RSSA Malang , mampu :
Keluarga Pasien dapat mengetahui tentang pengertian insulin
2. Keluarga Pasien dapat melakukan penyuntikan insulin secara benar
3. Keluarga Pasien dapat menghitung jumlah cairan obat yang akan di suntikan/dosis
4. Keluarga Pasien Mengetahui lokasi atau tempat penyuntikan
5. Keluarga Pasien dapat mengerti atau memahami keterampilan tersebut

III.      Materi
TERAPI INSULIN
A. Pengertian
Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah, dihasilkan oleh sel beta pulau-pulau Langerhan pankreas. Masa seluruh pulau-pulau Langerhans mer upakan 1 – 3 % masaa pankreas dan secara embrio logis berasal dari exstoderm. Jumlahnya sekitar 100.000 s /d 2,5 Juta dan mengandung sel-sel beta yang mengekpresi insulin, sel alpa yang menghasilkan glukagon dan sel delta menghasilkan somatostatin, poli peptida pankrersa, serta sel neorondokrin. Pulau-pulau Langerhans pankreas dipersarapi oleh saraf simpatis dan saraf para simpatis.
B Sifat-Sifat Insulin :
Ada empat sifat insulin :
1. Cara kerja insulin : Insulin dikelompokan menjadi massa kerja cepat, masa kerja sedang,dan massa kerja lambat.
2. Kekuatan insulin : sediaan insulin memiliki kadar unit insulin yang berbeda beda dalam satu ml volume. Insulin 100-U yang paling sering digunakan. Sedangkan yang paling kecil menggunakan insulin U-40, hal yang penting untuk menghindari kesalahan dalam pemberian dosis yang tepat ialah dengan selalu mencocokan kadar insulin dan kalibrasi semprit dalam satuan unit / ml.
3. Sumber insulin : Sifat antigenesitas insulin dapat menurunkan aktivitas reseptor-reseptor insulin. Dahulu sediaan insulin yang dipakai berasal dari kombinasi pankreas sapi dan babi. Suatu insulin jenis tunggal yang berasal dari babi diperuntukan pasen alergi, kedua jenis insulin diatas menyerupai insulin manusia dan ada teknik buatan rekombinan DNA secara bakteriologis.
4. Kemurnian insulin : Insulin standar dapat mengandung subtansi subtansi yang mirip pro insulin dan antigenik lainnya (glukagon,polipeptida pankreas ) dalam jumlah kecil
C Cara Pemberian Insulin
· Intravena:  bekerja sangat cepat yakni dalam 2-5 menit akan terjadi penurunan glukosa darah.
· Intra muskuler : penyerapannya lebih cepat 2 kali lipat daripada subkutan.
· Subcutan : penyerapanya tergantung lokasi penyuntikan, pemijatan, kedalaman, konsentrasi. Lokasi abdomen lebih cepat dari paha maupun lengan.
Cara Penyuntikan Insulin :
1. Gunakan spuid insulin yang dikalibrasi sama dengan unit insulin
2. Pilihlah insulin sesuai dengan tipe, kekuatan, jenis, dan merek dagang yang disebutkan dalam resep.
3. Putarlah atau kocoklah dengan perlahan botol. Untuk setiap jenis insulin yang bukan reguler atau globin insulin.
4. Jangan memberikan insulin yang dingin, biarkan sampai mencapai suhu kamar
5. Periksalah kekeruhan pial intermediet dan long acting insulin jangan digunakan bila tidak keruh
6. Periksalah dan buanglah gelembung udara setelah insulin disedot kedalam semprit.
7. Lakukan penyuntikan pada tempat yang belum digunakan pada penyuntikan sebelumnya
8. Tusukan jarum kedalam jaringan lemak lebih mendekati otot dari pada kulit, jika hanya terdapat sedikit jaringan subkutan, cubitlah kulit tersebut kemudian tusukan jarum dengan sudut 4 5 Derajat dengan kedalaman 3/8 atau ½ panjang jarum, tusukan dengan sudut 90 derajat jika jaringan lemaknya tebal.


 Lokasi atau areal penyuntikan.
1. Daerah muskulus deltoid 1/3 dari Akromion dan Olekranon
2. Daerah umbilikal
3. Muskulus Gluteal
4. Femur

Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan diserap lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan.

Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm)  dari daerah sebelumnya. 

Penyimpanan Insulin
Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap (seperti di lemari pendingin, namun hindari freezer. hindari terkena sinar matahari karena Sinar matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik sampai 100 kai dari biasanya.
Bila tidak tersedia lemari pendingin, simpanlah insulin eksogen di tempat yang teduh dan gelap.

IV.      Metode Pelaksanaan
1.    Ceramah
2.    Tanya jawab
3.     Demonstrasi Pemberian insulin

V.         Media
1.    Leaflet
2.    Lembar balik

VI.        Proses Pembelajaran
No
Waktu
Kegiatan pembelajaran
Kegiatan peserta
1.
5 menit
Pembukaan
·       Mengucapkan salam
·      Memperkenalkan diri
·      Menjelaskan maksud dan tujuan pemberian pendidikan kesehatan
·       Kontrak waktu

-          Menjawab salam
-          Memperhatikan
-          Memperhatikan
-          Memperhatikan
2.
15 menit
Isi
-Menyampaikan materi :
1. Menjelaskan tentang pengertian insulin
2. Menjelaskan tentang sifat insulin
3.Menjelaskan tentang cara pemberian insulin
4. Memberikan penjelasan tentang lokasi penyuntikan insulin
·      Memberikan kesempatan untuk bertanya

-          Memperhatikan





-          Memberikan pertanyaan
3.
5 menit
·       Menyimpulkan materi

·       Mengucapkan terima kasih

·       Salam penutup
-          Menyimpulkan bersama
-          Membalas terima kasih
-          Membalas salam

VII.     Evaluasi
Waktu                : Akhir acara
1.     Struktur
·  Peserta hadir ditempat penyuluhan
·  Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang 24a  RSSA Malang
·  Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP, leaflet, Lembar balik)

2.      Proses
·  Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
·  Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
·  Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
·  Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan secara benar

3.      Hasil
·  Peserta mampu memahami tentang pengertian insulin
. Peserta mampu meredemonstrasikan  penyuntikan insulin secara benar
. Peserta mampu menghitung jumlah cairan obat yang akan di suntikan/dosis
. Peserta mampu menyebutkan lokasi atau tempat penyuntikan
. Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan


DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC
Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC

Price, Slyvia Anderson. 2005. Patofisiologi : Konsep – Konsep Klinis Proses -Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC

S,Sumosardjuno.1986. Manfaat dan Macam Olahraga bagi Penderita Diabetes Melitus.Bandung

Smeltzer, S.C. Bare, B.G., 2001Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta : EGC

Tambayong, 2000Patofisiologi untuk KeperawatanJakarta : EGC



Tidak ada komentar:

Posting Komentar