SATUAN
ACARA PENYULUHAN
KATARAK
Judul :
Katarak
Hari/tanggal : 8 Maret 2012
Tempat : Rumah keluarga Tn. M
Lama :
25 menit
Penyaji :
Mahasiswa Poltekke dr. Soepraoen
Audiens :
Keluarga Tn. M
A.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 25
menit klien dan keluarga diharapkan dapat mengerti tentang penyakit Katarak
dengan baik
B.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Menjelaskan
tentang pengertian katarak
2. Menjelaskan tentang
tanda dan gejala terkena katarak
3. Menjelaskan
tentang macam-macam katarak
4. Menjelaskan
tentang penyebab katarak
5. Menjelaskan
tentang penatalaksanaan dan pencegahan katarak
C. Materi (terlampir)
1. Pengertian katarak
2. Tanda dan
gejala katarak
3. Macam-macam katarak
D. Alat Bantu :
Menggunakan
alat bantu Laptop, LCD dan Leaflet
E. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab.
2. Leaflet.
F. Kegiatan Penyuluhan
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN PENYULUHAN
|
KEGIATAN PESERTA
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan :
1. Mengucapkan salam.
2. Menjelaskan nama dan akademi
3. Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan
4. Menyebutkan materi yang diberikan.
5. Menanyakan kesiapan peserta
|
· Menjawab salam
· Mendengarkan
· Mendengarkan
|
2.
|
10 menit
|
Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi
a. Menjelaskan tentang pengertian katarak
b. Menjelaskan
tentang tanda dan gejala terkena katarak
c. Menjelaskan
tentang macam-macam katarak
d. Menjelaskan
tentangpenyebab katarak
e. Menjelaskan
tentangpenatalaksanaan dan pencegahan katarak
2. Tanya jawab
a. Memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya
|
· Mendengarkan
· Bertanya
|
3.
|
5 menit
|
Evaluasi:
1. Menanyakan kembali hal-hal yang
sudah dijelaskan mengenai katarak
2. Meminta CI dan CT untuk memberikan tambahan,
masukan dan saran pada penyuluhan kesehatan yang sudah dilakukan
|
· Menjawab
· Menjelaskan
· Memperhatikan
|
4.
|
5 menit
|
Penutup :
1. Menutup pertemuan dengan menyimpulkan
materi yang telah dibahas
2. Memberikan salam penutup
|
· Mendengarkan
· Menjawab salam
|
G. Evaluasi :
1. Klien dan keluarga mampu mengulangi
penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat
2. Klien dan keluarga mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan perawat
3. Penilaian
H. Kreteria Evaluasi
1. Klien dan
keluarga mampu menjelaskan pengertian katarak
2. Klien dan
keluarga mengerti tanda dan gejala penyakit katarak
3. Klien dan
keluarga mampu menyebutkan macam-macam katarak
4. Klien dan
keluarga mengetahui penyebab katarak
5. Klien dan
keluarga mengetahui cara penatalaksanaan dan pencegahan katarak
KATARAK
A.
Pengertian Katarak
1. Dalam
bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air
terjun akibat lensa yang keruh.
2. Katarak
adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam
kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998)
3. Katarak
adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul
lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih
dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000).
4. Katarak adalah keadaan
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua- duanya.Biasanya mengenai
kedua mata dan berjalan progresif. (Kapita Selekta Jilid Satu, 2001).
B.
Tanda dan Gejala Katarak
1. Pengelihatan
tidak jelas seperti ada kabut yang menghalangi obyek
2. Peka
terhadap sinar
3. Kesulitan
memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap
4. Tampak
kecoklatan / putih susu pada pupil
5. Penglihatan
ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, gejala ini terjadi saat katarak
bertambah luas.
C.
Macam-macam Katarak
1. Katarak
yang didapat sejak lahir
2. Katarak
yang didapat pada anak sesudah lahir
3. Katarak
yang didapat pada lanjut usia
4. Katarak
yang disebabkan penyakit lain
5. Katarak
yang disebabkan trauma.
D.
Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang.
Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa
lebih dari 90% orang berusia di atas 65
tahun menderita katarak. Sekitar 50% orang berusia 75-85 tahun daya
penglihatannya berkurang akibat katarak.
Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia, sehingga
katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan.
Penyebab katarak lainnya meliputi
:
1. Faktor
keturunan
2. Cacat
bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan
obat tertentu, khususnya steroid
5. gangguan
metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. gangguan pertumbuhan
7. Mata
tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama
8. Rokok
dan Alkohol
9. Operasi
mata sebelumnya
10. Trauma
(kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor
lainya yang belum diketahui.
E.
Penatalaksanaan dan
Pencegahan katarak
Salah satu cara
pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah keruh
diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak
perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Setelah operasi harus
dijaga jangan sampai terjadi infeksi.
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis.
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis.
Tekhnik yang umum dilakukan
adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa dikeluarkan melalui
pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan nukleus
lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut. Namun dengan tekhnik ini
dapat timbul penyulit katarak sekunder.
Dengan tekhnik
ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh
lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan zonula
zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari
40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn.
Dapat pula dilakukan
tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi nukleus lensa
dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana
komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien
meningkat.
Untuk mencegah
katarak adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang baik untuk proses
metabolisme, seperti konsumsi buah dan sayuran serta menjaga agar tidak terjadi
trauma atau kecelakaan pada mata.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. hal: 128-136.
Ilyas S. 2008. Ilmu
Penyakit Mata. ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 200-211
Tidak ada komentar:
Posting Komentar